Kamis, 26 April 2018

GATEWAY MANUK DADALI 147.320MHZ


Sudah dapat dipastikan, untuk kedepannya di Era Digital para briker tidak lagi mempergunakan antena Omni. Tapi Perangkat Radio baik HT maupun RIG akan mempergunakan fasilitas Internet digital. Yang jangkauannya tak terbatas. 
Seperti halnya software TEAMSPEAK 3 yang sekarang sedang dalam tahap uji coba oleh teknisi PMD 147.320mhz. Dan seandainya PMD masih berjalan nanti, setidaknya sudah siap menerapkan komunikasi Radio Era Digital. 
"JAYA SELALU MANUK DADALI, KEPAKAN SAYAPMU DI BUMI PERTIWI"


cara setting Teamspeak 3 Manuk dadali

1. Install aplikasinya
2 Buka aplikasinya, tekan NEW BOOKMARK

3. Isi parameternya :

    * Label  : PMD link
    * Adress : Gateway320.ddns.net
    * Server Password  : " Kosongkan saja "
    *  Nickname : nama anda sendiri
    * tekan SAVE

Masuk ke seting tombol bicara / PTT yang bergambar kunci di atas:
- USE PUSH-TO-TALK  : Di Centang
- HANDS FREE : Di centang
- BIGGER PTT BUTTON : Di centang

Bila ada kesulitan silahkan Hub. admin di sekertariat Manuk dadali


Download Aplikasi untuk Android :======= Link download TS3 Gratis ========

Selasa, 06 Februari 2018

ABSEN BERHADIAH PAGUYUBAN MANUK DADALI

Dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek 2569 - 2018, seperti biasa PMD mengadakan absen berhadiah untuk teman-teman Briker


Rabu, 31 Januari 2018

Acara Persemian Sekertariat PMD 147.320Mhz

Pada Tanggal 21 Januari 2018 telah di resmikan kantor sekertariat PAGUYUBAN MANUK DADALI Freq.147.320MHZ yang beralamat di Jl. Iskandar Muda No. 31 Tangerang dengan Pemotongan tumpeng sederhana.







Selasa, 18 Juli 2017

KIRAB BUDAYA


Final Peserta Kirab Perayaan Sejit Y.M. Kongco Kwan Seng Tee Kun (Kwan Tee Bio Sewan Tongyang) Tangerang (21 Juli - 23 Juli 2017) Mohon Maaf Dan Koreksinya Bila ada Kesalahan Atau Belum Tercantumnya Nama Bio / Kelenteng / Vihara & Perkumpulan Liong Barongsai
Bukan Urutan Peserta Kirab :
1. Kwan Yin Bio Gang Perkutut Tangerang
2. Tjie Thien Ta Sen Bio Pintu Air Tangerang
3. Cetiya Guantekim Bansin Karawaci Tangerang
4. Altar Kwan Seng Tee Koen Teluk Naga Tangerang
5. Zhong Yi Tang Pinangsia Raya Jakarta
6. Perkumpulan Liong Houw Gudang Balok Tangerang
7. Ho San Bio Parung Metro Bogor
8. Sheng Xin Tang Jakarta
9. Kwan Tee Kun Bio Ks Tubun Tangerang
10. Kwan Seng Tee Kun Bio Sewan Tangga Asem Tangerang
11. kwan Ie Tang Kedaung Barat Tangerang
12. Yayasan Ceng It Thian Kun Bio Poris Tangerang
13. Boen Kim Taman Cibodas Tangerang
14. Tjong Tek Bio Sewan Lebak Tangerang
15. Kwan Im Bio Cikoleang
16. Lam Hai Bio Bekasi
17. Kwee Seng Ong JakBar Pecah kulit Jakarta
18. Tjen Thian Kiong Sunter Jakarta
19. Chang Wei Thian Miao Tegal Sari Tangerang
20. Altar Sembahyang Kongco Chikung Belimbing Tangerang
21. Kwan Yun Bio Pengukiran Jakarta
22. Altar Thian Yun Bio Jelambar Jakarta
23. He QI Tang Cirebon
24. Tri Murti Cimone Tangerang
25. Vihara Dharma Ramsi Bandung 印尼萬隆靈光寺
26. Sungkung Iban Nenek Taman Cibodas Tangerang
27. Tjoe Tjie Kiong / Tjou Soe Kong Karawang
28. Bio Teratai Jakarta
29. Tian Shen Bio Teluk Naga Tangerang
30. Kwan Tee Kiong Bogor
31. Altar Kwan Im Chy Bojong Tangerang
32. Titd Chi San Bio Tangerang
33. Sam Kauw Bio Jakarta Timur
34. Hwa Kim Bio Karawaci Tangerang
35. Sin Hie Bio Gang Pekutut Tangerang
36. Miao Hua Tang Cipondoh Tangerang
37. Tek Hay Kiong Tegal
38. Cetya Piyadasshi Tangerang
39. Fat Cu Kung Bio Jakarta
40. Cetya Ardhi Dharma / Thio Kim Jiang Bio Tangerang
41. Ban Tek Bio Bogor
42. Guan Sheng Miao Tangerang
43. Kung Shien Bio Tangerang
44. Chikung Hua Fo Bio Sewan Tangerang
45. Cetya Tiger Tangerang
46. Kwan Kong Bio Bunga Teratai Sewan Tangerang
47. Tjui San Bio Jakarta Utara
48. Kong Miao TMII
49. Mutiara Kwan Yim Miao Tangerang
50. Vihara Dharma Paramitha , Jakarta
Perkumpulan Liong Dan Barongsai
1. Simpatik Lion Dance ( Vihara Mudita ) Jakarta Timur
2. BLDK Kedungwaringin Kabupaten Bekasi
3. Patria Lion Dance Bogor
4. Dragon Xiao Lien Dance Karawaci Tangerang
5. Ying Long Karawaci
6. Perkumpulan Sam Kaw Bio Sepatan Timur Tangerang
7. Hua Tek Miao Tangerang
8. Ho'ng Lo'ng Tangerang
9. Sian Djin Ku Poh Karawang
10. Boen San Bio Tangerang
11. Xiaoling Troupe Tangerang
12. Naga Sangga Buana Tangerang
13. Lung San Bio Tangerang
14. Baret Liong Tangerang
15. Liong Visakha Karawang
Caggasasano Kwan Tee BIO

Rabu, 12 Juli 2017

EKSPRESI

Wajah- wajah yang letih tapi tetap semangat. setelah melaksanakan kegiatan Dukom / PAM di acara kirab budaya yang dilaksakan oleh Bio Chi San BIO - Perm. Taman Cibodas Tangerang





Salam ORARI

Kamis, 06 Juli 2017

KOMUNIKASI JARAK JAUH ERA 80-AN

Cerita kenangan



main-page-logo
Udara kota Jember pada era tahun 85 – 89 diramaikan oleh suara-suara “merdu” remaja pria dan wanita yang mengudara secara “tak resmi” lewat frekuensi 140 MHz. Pada masa itu komunitas tukang nge-brik atau breaker alias penggemar komunikasi radio gelombang 2 meteran menjamur di seantero Jember, mulai dari kawasan Tanggul hingga ke daerah Mayang dan sekitarnya. Bahkan untuk yang bermodal kuat, tingkat komunikasinya sudah lintas kabupaten bahkan antar propinsi. Istilah kerennya AKAP atau AKDP, pinjem terminologinya bis umum..
Kala itu, komunitas radio terbagi atas 3 jenis kelompok yaitu kelas 2 meteran, 17 meteran dan 80 meteran. Untuk 2 meteran, saat itu didominasi oleh anak-anak SMA dan kelompok mahasiswa. Disamping itu, ternyata sejumlah bapak dan ibu ternyata juga menyukai komunikasi ini. Tercatat frekuensi bersejarah yang menonjol dan cukup dikenal adalah :142.920, 143.330 (Triple Three), 144.840, 147.100 (Land Rock), 147.450 (Sweet Dreams) dan 147.500 (English Channel).
Frekuensi 142.920 ( 292) didominasi oleh breaker dari SMA 1 dan 2. Sukses mengorbitkan beberapa nama yang cukup populer di masanya, antara lain Andi Irawan, Otto Budiharjo, Deni Setiawan, Ludi Haryanto, Iwan Zombie, Hendra Cordova, Albertus Rudi dan aku sendiri. Sementara itu teman-teman SMA 2 yang cukup tenar diwakili oleh Irasari Irawati (omahe ngGebang, Koz..), Adyo Bawono (yang kondhang dengan andheng-2-nya), Rina Rosanti (arek Sentot Prawirodirjo, Lik Afton..) dan Henika (tonggone Irawan F-3..).
Kala itu pesawat yang paling beken di kalangan breaker bujet cekak adalah HT ICOM 2N. Untuk dial gelombangnya masih pakai jari jemari. Sementara yang kelas lebih tinggi pakai HT/Rig Kenwood atau Alinco, yang sudah full digital untuk scanning frekuensinya. HT digital memungkinkan sepasang breaker untuk ngebrik secara Simplex Duplex alias beda frekuensi. Misalnya 1 orang di 142.920 Mhz, yang laian bisa di 145.920 MHz. Fungsi ini sangat “berguna” buat yang suka “mojok”. Mojok adalah istilah ngobrol asyik berdua, cowok cewek, tanpa mau diganggu kehadiran breaker lain. Mojok sendiri bisa jatuh ke pengertian negatif, nek uthekke breakere error poll.. wk.wk.wk.wk….
Nama lain dari mojok adalah ” Love On The Air ” atau ” Bercinta Di Udara “, yang selanjutnya dipopulerkan lewat lagunya (Alm) Farid Hardja..
" Berkenalan nama samaran lewat gelombang radio Lima sembilan tujuh tiga angka untuk kamu Ber-QSO lalu cerio cup ah cup ah cup ah Di udara kita bertemu kupanggil namamu
Papa Alpha Carlie Alpha Romeo Mengajakmu gombal di udara Memang cinta asyik dimana saja Walau di angkasa……
Hahaha.. break break Hahahahahahahahaha.. break break Hahaha.. break break Hahahahahahahahaha.. break dong "
who-are-you
Obrolan yang umum buat kami saat itu berkisar seputar pelajaran serta kegiatan keseharian di sekolah. Pas kecanduan ngebrik, pulang sekolah sing di-eling cuma HT thok. Kadang-2 tanpa ganti seragam, ambil nasi sama minum langsung nongkrong di depan HT dan buka warung. Warung ini adalah frekuensi tetap tempat kami sering nongkrong. Setelah sampai di 292, terus panggil-2 supaya teman-2 yang lain keluar juga. Kadang-2 sampai setengah jam nggak ada juga yang naik. Akhirnya HT dibiarkan on sampai muncul breaker lainnya. Bisa juga sambil di-Jam (Dipencet terus tombol PTT-nya) dan diputerkan lagu atau radio. Ini juga cara ampuh untuk memancing breakermania lainnya.
Yang paling sabar dan gak pernah marah kalau “gugah-gugah” orang adalah Cak Andhy Irawan. Saking telatennya nunggoni warung, beliau mendapat gelar kehormatan “Pak Net”. Kadang-2, Cak Andi malah gak ikut ngobrol, cuma ngatur lalu lintas briker yang keluar masuk. Biasane, kalau ada cewek masuk dan bersuara merdu, cowok-2-e pada rebutan pingin kenal dan ngobrol. Sampai-2 waktu ngobrol-nmya dimeniti oleh pak net, biar yang lain gak iri. Nah kalau sudah ada yang sreg banget, akhirnya pasangan ini mengundurkan diri untuk pindah frekuensi. ” Naik 10, naik 20 atau naik sekian ” artinya pindah frekuensi dari 292+10 = 302, 292+20= 312 dst..dst.. Kalau sudah cocok banget, biasanya bikin warung dengan kode tertentu. Tapi tempat ketemuannya tetap di 292. “Dik/ Mas ke warung atas..” itu ajakan untuk mojoknya…
Tapi sebenarnya fungsi radio 2 meteran ini nggak cuma untuk ngobrol ngalor ngidul thok. Bisa juga kami bertukar info pelajaran atau untuk diskusi pelajaran yang susah-susah. Aku merasa terbantu dengan obrolan yang begini. Terutama kalau akan ada ulangan lisan. Wah gede banget manfaatnya.. Lumayan bisa dapat bocoran. Kan membantu orang tua nek nilai ulangane apik ?
Ngebrik memang asyik, terutama sing punya Insomnia, cocok tenan. Direwangi tekan mbengi. Perkara di sekolah bakal ngantuk, itu urusan nanti. Yang penting marem bisa ngobrol semaleman. Aku pernah nyoba ngebrik, kira-2 sampai jam 3 pagi, pas malam minggu. Waduh, sesuke nguanthuk poll. Maklumlah waktu itu mata dan badan belum terbiasa diajak melekan. Kalau sekarang sih wis kulino..
Tapi, itulah, namanya juga kecanduan, seringkali bawa efek negatif. Gara-2 ngbrik, nilai raportku di semester 3 (kelas 2) sempat turun. Akhirnya HT kukembalikan ke Om-ku (iyo dhing, aku nyilih..), setelah ayahku mengingatkan kalau tugasku adalah belajar, bukannya brik-brikan terus. Semester 4, aku malah dibelikan oleh ibu HT Icom 2N. Langsung wae tak ragadi. Aku beli antenna Slim Jim (sing kaya peniti) dan antenna super stick untuk kepentingan adventure.
Meski masih masuk kelas pas-pasan, tapi karena posisi Talangsari cukup strategis, mulailah aku berani unjuk kuat-kuatan atau adoh-adohan jangkauan dengan teman-2 yang punya perangkat serupa. Biasane adu kekuatan sampai Tanggul. Siapa yang masih terdengar jelas dan bisa nutupi suara briker lainnya, itulah pemenangnya.
Lumayanlah dengan adanya radio ini (meski ilegal, wong gak duwe Call sign), bisa bantu orang tua ngirit pulsa telpon. Tapi sering juga jengkel kalau lagi asyik ngebrik, tiba-tiba frekuensinya di-jam atau ditutup oleh briker dengan daya radio yang besar apalagi kelau ditambah booster. Wis.. tumpess… Kalau masih ada yang tembus, biasane stasiune Albertus Rudi yang dipandhegani Cak Andhy, ngabari ke yang lain agar pindah frekuensi untuk melanjutkan obrolan kami yang terganggu.
Ketika mulai aktif jadi pengurus Sispena, manfaat radio ini besar sekali untuk menunjang komunikasi di lapangan. Dibanding dengan radio 11 meteran, meski lebih kuat jangkauannya, tapi dimensi radio yang lebih besar dan mahal, jelas diluar kemampuan kocek-2 kami, juga faktor kepraktisannya yang enak digenggam, membuat radio 2 meteran sangat populer di kalangan briker Jember kala itu.
KOPI DARAT Setelah komunitas terbentuk dan jumlah anggotanya cukup banyak. Mulailah kasak-kusuk untuk ketemu di darat. Biasanya mengambil tempat di rumah salah seorang briker. Untuk dananya didapat dari tarikan sumbangan sukarela (sing wis ditetepno panitia) kepada brikermania tersebut. Kalau anggotanya, sudah banyak yang kenal, acaranya bisa berlangsung meriah dan hangat.
Sebaliknya kalau belum banyak kenal, meski acara sudah dikemas dengan permainan yang menarik atau MC yang atraktif, suasana “dingin” masih terasa. Lha iyo, wong sik entas kenal. Tapi, usai acara, biasanya mulai pendekatan personal terhadap briker yang dikarepi. Selanjutnya.. terserah anda…
Dengan acara kumpul-2 ini, briker bisa kenalan dengan apa adanya. Nggak pake tipu-tipu, karena sudah di-absen duluan oleh panitia. tapi kalau kopi darat sendiri-sendiri, ceritanya jadi lain. Setlah terpikat suara merdu pasangan nge-briknya, si briker cowok semangat banget untuk kenalan di darat. Malahan melakukan investigasi ke teman-2 lainnya apaklah pernah kenal dengan briker cewek yang dimaksud. Bila dirasa mantap, kopi darat must go on. Syukur nek cocok karo karepe, biasane briker cowok ini nakalan, nek ceweknya nggak cocok dengan bayangan biasane mblenjani janji atau ngajukan teman lainnya untuk disuruh ngaku sebagai dirinya.. wk.wk.wkk.wkk… Dasar ulo.. he.he.he.he…
JAMAN INTERKOM-an Seiring dengan ramainya radio 2 meteran, mulailah sebagian briker yang gak punya HT atau sering ngebrik tapi minjem, untuk reka-reka agar bisa ngebrik sendiri. Interkom adalah pilihannya. Anda pasti ingat ketika antar kampung terjulur kabel, bahkan hingga 4-5 kanal jaringan interkom, yang semuanya dimaksudkan agar bisa menjalin komunikasi seperti briker 2 meteran. Namanya kesenangan, pasti diragadi habis-habisan.
Segi positif komunikasi adalah nambah relasi dan merekatkan hubungan antar warga sekitar. Tapi efek negatif pun mulai bermunculan. Suami yang lari dengan istri orang lain atau sebaliknya adalah salah satunya. Dan yang parah, si jagad interkom ada yang ngaco dengan cara memasukkan setrum ke jaringan interkom. Terang saja, yang pegang radio interkom langsung njenggirat karen kesetrum. Bahkan katanya ada yang sampai pingsan. Ketika suasana semakin nggak kondusif dan mungkin mulai bosan dengan suara yang itu-itu juga, pelan-2 popularitas interkom mulai surut. Hingga akhirnya berhenti sama sekali.
Nah, itulah kisah “CHATTING” Jaman mbiyen.. Asyik nggak asyik, tergantung sing ngrasakno.. Nuwun..
Sumber: sma1jember.info